MAKALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
IAD
(Ilmu Alamiah Dasar)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR
BELAKANG
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang
semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan,
dan kehidupan kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah
pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang
terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita
atasi bersama diantaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara
perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global,
penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya.
Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini,
tentunya kita harus mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu
terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam hal ini kami
menyusun makalah yang dengan tema “Pencemaran Lingkungan” agar
kita dapat mengetahui darimana pencemaran lingkungan itu datang dan bagaimana
cara penanggulangannya.
1.2. RUMUSAN
MASALAH
Adapun
rumusan masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah :
1.2.1. Apa
Definisi dari Lingkungan?
1.2.2. Jelaskan
Pengertian dan Macam-macam Pencemaran Lingkungan?
1.2.3. Apa
penyebab terjadinya pencemaran lingkungan?
1.2.4. Jelaskan
Dampak pencemaran Lingkungan?
1.2.5. Sebutkan
cara penanganan Pencemaran Lingkungan?
1.3. TUJUAN
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah :
1.3.1. Untuk
mengetahui Definisi dari Lingkungan?
1.3.2. Mengetahui
Pengertian dan Macam-macam Pencemaran Lingkungan?
1.3.3. Mengetahui
dan memahami penyebab terjadinya pencemaran lingkungan?
1.3.4. Dapat
menjelaskan Dampak pencemaran Lingkungan?
1.3.5. Dapat
menjelaskan cara penanganan Pencemaran Lingkungan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. DEFINISI LINGKUNGAN HIDUP
Sebelum kita membahas tentang pencemaran lingkungan, ada
baiknya kita harus mengetahui terlebih dahulu definisi dari lingkungan itu
sendiri. Dalam makalah ini akan disampaikan beberapa defisini tentang
lingkungan.
Menurut Undang-undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup
lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berWawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak
berdaulat, dan yurisdiksinya.
Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan
unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling
mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas
lingkungan hidup.
Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup
Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang
antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi
alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat
bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala
aspeknya.
Secara hukum maka wawasan dalam menyelenggarakan penegakan
hukum pengelolaan
lingkungan hidup di Indonesia adalah Wawasan Nusantara. Sedangkan menurut para ahli antara lain :
Munajat saputra : Semua benda dan kondisi yang terdapat di dalam ruang
dimana manusia itu berada dan berpengaruh terhadap kelangsungan dan
kesejahteraan manusia.
Otto Sumarwoto : Lingkungan adalah jumlah sebuah benda dan kondisi
yang berada di dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi Kehidupan
manusia.
Emil Salim : Segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruhnya yang
terdapat di dalam ruang yang mempengaruhi segala yang berada di dalam ruang
yang kita tempati.
2.2. PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM PENCEMARAN
LINGKUNGAN
2.2.1. PENCEMARAN LINGKUNGAN
Polusi
atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi
kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). Pencemaran dapat timbul sebagai
akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas
beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh
aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan. Karena kegiatan
manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut
tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan adalah mengurangi pencemaran,
mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat
terhadap lingkungannya agar tidak mencemari lingkngan. Zat atau bahan yang
dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan.Syarat-syarat suatu zat disebut
polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makluk hidup.
Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi
tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033%dapat memberikan efek merusak.
Suatu
zat dapat disebut polutan apabila :
1.Jumlahnya
melebihi jumlah normal.
2.Berada
pada waktu yang tidak tepat.
3.Berada
di tempat yang tidak tepat.
Sifat
polutan adalah :
1.
Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak
merusak lagi.
2.
Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya
rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam
tubuh sampai tingkatyang merusak.
Pencemaran
lingkungan dapat dikategorikan menjadi:
2.2.2. Macam-macam Pencemaran Lingkungan
A. Berdasarkan Tempat Terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran
dibedakan menjadi pencemaran udara, air, dan tanah.
1)
Pencemaran
Udara
Pencemaran
udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2, hasil pembakaran, SO,
SO2, CFC, CO, dan asap rokok.
a)
CO2
Pencemaran
udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2 di udara.
Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan
bakar fosil (batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan
pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak segera diubah menjadi
oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutandi seluruh dunia yang ditebang.
Sebagaimana diuraikan diatas, hal demikian dapat mengakibatkan efek rumah kaca.
b)
CO
Di lingkungan
rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya, menghidupkan mesin mobil di
dalam garasi tertutup. Jika proses pembakaran di mesin tidak sempurna, maka
proses pembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar
memenuhi ruangan. Hal ini dapat membahayakan orang yang ada di garasi tersebut.
Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur didalam mobil dalam keadaan tertutup
juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga
dapat menyebabkan kamatian.
c)
CFC
Pencemara
dara yang berbahaya lainnya adalah gas khlorofluoro karbon (disingkat CFC). Gas
CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak beraksi, tidak berbau, tidak
berasa, dan tidak berbahaya. Gas ini dapat digunakan misalnya
untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC (freon), pendingin pada
almari es, dan penyemprot rambut (hair spray).
Gas
CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat lapisan gas ozon
(O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet.
Kalau tidakl ada lapisan ozon, radiasi cahaya ultraviolet mencapai permukaan
bumi, menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan
mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker retina mata. Jika gas CFC
mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon
tersebut “berlubang” yang disebut sebagai “lubang” ozon.
Menurut pengamatan
melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon di kutub Selatan semakin lebar. Saat
ini luasnya telah melebihi tiga kali luas benua Eropa. Karena itu penggunaan AC
harus dibatasi.
d)
SO,
SO2
Gas
belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil
(minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan
air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Maka terjadilah hujan asam.
Hujan
asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati. Produksi pertanian
merosot. Besi dan logam mudah berkarat. Bangunan–bangunan kuno, seperti candi,
menjadi cepat aus dan rusak. Demikian pula bangunan gedung dan jembatan.
e)
Asap
Rokok
Polutan
udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asap rokok
mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk kronis, kanker
patu-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan
lainnya.
Perokok
dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok pasif.
Perokok
aktif : adalah mereka yang merokok.
Perokok
pasif : adalah orang
yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok di suatu ruangan.
Menurut
penelitian, perokok pasif memiliki risiko yang lebih besar di bandingkan
perokok aktif. Jadi, merokok di dalam ruangan bersama orang lain yang tidak
merokok dapat mengganggu kesehatan orang lain.
Akibat
yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain :
·
Terganggunya kesehatan manusia, seperti
batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker
paru-paru.
·
Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi
pada logam, dan memudarnya warna cat.
·
Terganggunya pertumbuhan tananam, seperti
menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam. Adanya
peristiwa efek rumah kaca (green house effect ) yang dapat menaikkan suhu
udara secara global serta dapat mengubah polaiklim bumi dan mencairkan es di
kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi
keseimbangan ekologi.
·
Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh
pencemaran oksidanitrogen
2)
Pencemaran
Air
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi,
unsur,atau komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu.
Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau,rasa, dan warna.
Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran
air dapat dibedakan antara lain :
a)
Limbah
Pertanian
Limbah
pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida
dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan
hewan atau manusia orang yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan
agar memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan
sasaran) serta bersifat biodegradable (dapat terurai oleh mikroba) dan
melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obet ke
sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan
lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air
tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan mengancam kelestarian
bendungan. bendungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati karenanya.
b)
Limbah
Rumah Tangga
Limbah
rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah
tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan,
nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian
ikut aliran sungai. Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium,
dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran
air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga
adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur.
Bahan
organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan.
Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati.
Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex
berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis
(bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik dari limbah pemukiman.
Dikota-kota,
air got berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat. Didalam air got
yang demikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur. Dibandingkan
dengan limbah industri, limbah rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia
mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.
c)
Limbah
Industri
Adanya
sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang dihasilkan
tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk),
polutan organik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang mengandung
asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas). Pemerintah
menetapkan tata aturan untuk mengendalikan pencemara air oleh limbah
industri. Misalnya, limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum
dibuang kesungai agar tidak terjadi pencemaran.
Dilaut,
sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan kapal lain.
Minyak yang ada di dalam kapal tumpah menggenangi lautan dalam jarak ratusan
kilometer. Ikan, terumbu karang, burung laut, dan hewan-hewan laut banyak yang
mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi dengan pipa mengapung agar
tidak tersebar, kemudian permukaan polutan ditaburi dengan zat yang dapat
menguraikan minyak.
d)
Penangkapan
Ikan Menggunakan racun
Sebagia
penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racundari tumbuhan atau potas
(racun) untuk menangkap ikan tangkapan, melainkan juga semua biota air.
Racun
tersebut tidak hanya hewan-hewan dewasa, tetapi juga hewan-hewan yang masih
kecil. Dengan demikian racun yang disebarkan akan memusnahkan jenis makluk
hidup yang ada didalamnya. Kegiatan penangkapan ikan dengan cara tersebut mengakibatkan
pencemaran di lingkungan perairan dan menurunkan sumber daya perairan.
Akibat
yang dtimbulkan oleh pencemaran air antara lain :
·
Terganggunya kehidupan organisme air karena
berkurangnya kandungan oksigen.
·
Terjadinya ledakan populasi ganggang dan
tumbuhan air (eutrofikasi), dan
·
Pendangkalan Dasar perairan.
·
Punahnya biota air, misalnya ikan, yuyu,
udang, dan serangga air.
·
Munculnya banjir akibat got tersumbat
sampah.
·
Menjalarnya wabah muntaber.
3)
Pencemaran
tanah
Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah
tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan.
Sampah dapat dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi mineral,
gas, dan air, sehingga terbentuklah humus. Sampah organik itu misalnya
dedaunan, jaringan hewan, kertas, dan kulit. Sampah-sampah tersebut tergolong
sampah yang mudah terurai. Sedangkan sampah anorganik seperti besi, alumunium,
kaca, dan bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan.
Bahan pencemar itu akan tetaputuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus
plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan
oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian.
Sebaiknya, sampah yang akan dibuang dipisahkan menjadi
dua wadah. Pertama adalah sampah yang terurai, dan dapat dibuang ketempat
pembuangan sampah atau dapat dijadikan kompos. Jika pembuatan kompos dipadukan
dengan pemeliharaan cacing tanah, maka akan dapat diperoleh hasil yang baik.
cacing tanah dapat dijual untuk pakan ternak, sedangkan tanah kompos dapat
dijual untuk pupuk.
Kedua adalah sampah yang tak terurai, dapat dimanfaatkan
ulang (penggunaulangan = reuse). Misalnya, kaleng bekas kue digunakan lagiuntuk
wadah makanan, botol selai bekas digunakan untuk tempat bumbu dan botol bekas
sirup digunakan untuk menyimpan air minum.
Baik pendaurulangan maupun penggunaulangan dapat mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan. Keuntungannya, beban lingkungan menjadi
berkurang. Kita tahu bahwa pencemaran tidak mungkin dihilangkan. Yang
dapat kita lakukan adalah mencegah dampak negatifnya atau mengendalikannya.
Selain penggunaulangan dan pendaurulangan, masih ada
lagiupaya untuk mencegah pencemaran, yaitu melakukan penguranganbahan/
penghematan (reduce), dan melakukan pemeliharaan (repair). Dinegara maju,
slogan-slogan reuse, reduce, dan repair, banyak diedarkanke masyarakat.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara
laina.
a)
Terganggunya kehidupan organisme
(terutama mikroorganisme dalam tanah).
b)
Berubahnya sifat kimia atau sifat
fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan tanaman, dan
c)
Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan
ekologi.
B.
Berdasarkan
Macam Bahan Pencemaran
Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan
menjdiberikut ini :
1.
Pencemaran kimiawi : CO2 logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr,
Ni,) bahan raioaktif, pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.
2.
Pencemaran Biolagi : mikroorganisme seperti Escherichia
coli, Entamoeba coli, Salmonella thyposa.
3.
Pencemara fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet.
4.
Pencemaran Suara : kebisingan. Pencemaran Suara
(kebisingan)
Dikota-kota atau di daerah dekat industri /
pabrik sering terjadi kebisingan. Pencemaran suara disebabkan oleh masuknya
bunyi gaduh diatas 50 desibel (disingkat dB, merupakan ukuran tingkat kebisingan).
Bunyi tersebut mengganggu kesehatan dan ketenangan manusia. Kebisingan
menyebabkan penduduk menjadi sulit tidur, bahkan dapat mengakibatkan tuli,
gangguan kejiwaan, dan dapat pula menimbulkan penyakit jantung, gangguan janin
dalam kandungan, dan stress.
Saat ini telah diusahakan agar mesin-mesin
yang digunakan manusia tidak terlalu bising. jika bising harus diusahakan
adanya isolator. menanam tanaman berdaun rimbun di halaman rumah meredam
kebisingan. Bagi mereka yang suka mendengarkan musik yang hingar bingar,
hendaknya mendengarkan di tempat khusus (misaldi dalam kamar) agar tidak
mengganggu orang lain.
C.
Berdasarkan
Tingkat Pencemaran
Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran
dibedakan menjadisebagai berikut.
1.
Pencemaran ringan, yaitu pencemaran
yang dimulai menimbulka ngangguan ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas
kendaraan bermotor.
2.
Pencemaran kronis, yaitu pencemaran
yang mengakibatkan penyakitkronis. Contohnya pencemaran Minamata, Jepang.
3.
Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang
dapat mematikan seketika. Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang
mematikan orang didalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif.
2.3. PENYEBAB TERJADINYA PENCEMARAN LINGKUNGAN
Penyebab terjadinya pencemaran
lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan
tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau,
laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran
yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa.
Alam memiliki kemampuan untuk
mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau
purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro
organisme yang ada di alam sekitar kita.
Jumlah pencemaran yang sangat masal
dari pihak manusia membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti
semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang
terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang
tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam yang
kian hari kian bertambah parah.
Sebab Pencemaran Lingkungan di Air
dan di Tanah :
·
Erosi
dan curah hujan yang tinggi.
·
Sampah
buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
·
Zat
kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.
Salah satu penyebab pencemaran di
air yang paling terkenal adalah akibat penggunaan zat kimia pemberantas hama
DDT. DDT digunakan oleh para petani untuk mengusir dan membunuh hama yang
menyerang lahan pertanian.
DDT tidak hanya berdampak pada hama
namun juga binatang-binatang lain yang ada di sekitarnya dah bahkan di tempat
yang sangat jauh sekalipun akibat proses aliran rantai makanan dari satu hewan
ke hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT. Dengan demikian seluruh hewan yang
ada pada rantai makanan akan tercemar oleh DDT termasuk pada manusia.
DDT yang telah masuk ke dalam tubuh
akan larut dalam lemak, sehingga tubuh kita akan menjadi pusat polutan yang
semakin hari akan terakumulasi hingga mengakibatkan efek yang lebih menakutkan.
Akibat adanya biological magnification / pembesaran biologis pada organisme
yang disebabkan oleh penggunaan DDT.
a. Merusak jaringan tubuh makhluk
hidup.
b. Menimbulkan otot kejang, otot lehah
dan bisa juga kelumpuhan Menghambat proses pengapuran dinding telur pada hewan
bertelur sehingga telurnya tidak dapat menetas.
c. Lambat laun bisa menyebabkan
penyakit kanker pada tubuh.
2.4. DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN
a.
Punahnya Spesies
Sebagaimana telah diuraikan, polutan berbahaya bagi
biota air dandarat. Berbagai jenis hewan mengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai
spesies hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang
tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada
hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., adpula
yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi
hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati.
b. Peledakan
Hama
Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator.
Karena predator punah, maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali.
c. Gangguan
Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spasies tertentu dapat mengibah pola interaksi
di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan lairan energy
menjadi berubah. Akibatnya, keseimbangan lingkngan terganggu. Daur materi dan
daur biogeokimia menjadi terganggu.
d. Kesuburan
Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida mematikan fauna tanah. Hal ini
dapat menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan
tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian
juga dengan terjadinya hujan asam.
e. Keracunan
dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar
dapat mengalami keracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami
kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan
ada yang menyebabkan cacat pada keturunan-keturunannya.
f. Pemekatan
Hayati
Proses peningkatan kadar bahan pencemar melewati tubuh makhluk
dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai
biomagnificition.
g. Terbentuknya
Lubang Ozon dan Efek Rumah Kaca
Terbentuknya Lubang ozon dan terjadinya efek rumah kacamerupakan
permasalahan global yang dirasakan oleh semua umat manusia. Hal ini disebabkan
karena bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain.
2.5. PENANGANAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
Peranan
Manusia Mengatasi Pencemaran Lingkungan. Manusia memiliki peranan yang sangat
penting untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang terjadi akibat ulah manusia
sendiri. Beberapa hal yang dapat dilakukan manusia untuk mengatasi pencemaran
lingkungan akan diuraikan berikut ini:
a.
Melakukan
Penghijauan Salah satu cara mengatasi pencemaran tanah adalah penghijauan
kembali dengan cara memberi humus tanah, sehingga tanaman kembali subur.
b.
Rotasi
Tanaman
Rotasi tanaman adalah salah
satu upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kesuburan tanah. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara menanam jenis tanaman yang berbeda pada tempat yang sama
secara bergantian.
c.
Penggunaan
Pupuk Seperlunya
Penggunaan pupuk buatan seperti
urea, ZA, dan NSP yang berlebihan sangat merusak lingkungan karena dapat
menyebabkan eutrofikasi dan dapat meningkatkan keasaman tanah.Sebaiknya, petani
menggunakan pupuk alami, seperti pupuk kompos dan pupuk kandang untuk
mengurangi pencemaran tanah.
d.
Pembuatan
Sengkedan
Salah satu upaya untuk mengatasi
kerusakan tanah karena erosi adalah dengan pembuatan sengkedan di tanah
berbidang miring, seperti lereng bukit dan pegunungan.
e.
Reboisasi
adalah penanaman kembali lahan-lahan yang gundul. Hal ini dilakukan untuk
mengatasi erosi karena akar-akar pohon dapat menyerap air dan menahan tanah
agar tidak terbawa air hujan.
f. Daur Ulang Saat ini banyak sekali
produk daur ulang yang bisa dipakai kembali.Pendaur-ulangan sampah-sampah rumah
tangga dan sampah dari pasar menjadi pupuk yang dapat dimanfaatkan petani.
Biasanya sampah pasar berupa sayur-sayuran yang telah membusuk. Jika diolah
kembali dan ditambah kotoran hewan akan menjadi pupuk alami yang sangat baik
untuk tanaman.
g. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk
membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah,
yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan
ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi),
dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian
tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di
daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah
tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke
bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang
kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini
jauh lebih mahal dan rumit.
h. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan
pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau
tidak beracun (karbon dioksida dan air).
BAB III
PENUTUP
3.1. SIMPULAN
Dari
berbagai uraian di atas kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
Bahwa pencemaran lingkungan terjadi karena ulah manusia itu
sendiri yang tidak dapat mengolah dan memanfaatkan lingkungan dengan baik.
Pencemaran lingkungan dibagi ke dalam tiga bagian yaitu ; (1) Pencemaran Udara,
(2) Pencemaran Air, dan (3) Penmcemaran Tanah.
Dampak pencemaran lingkungan khususnya bagi kesehatan
manusia yaitu akan berdampak pada tingkat kekebalan tubuh. Semakin banyak
pencemaran yang dilakukan, maka kekebalan tubuh manusia yang berada di sekitar
daerah pencemaran akan menurun sehingga tidak jarang manusia saat ini sering
terkena penyakit seperti penyakit kulit, penyakit kanker, dll.
Cara penanganan pencemaran lingkungan dilakukan dengan
Remediasi dan bioremediasi, yaitu membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
Untuk pencemaran udara yaitu mengurangi kendaraan –kendaraan yang cenderung
menggunakan bahan baker yang dapat menyebabkan polusi udara.
3.2. SARAN
Sekiranya pencemaran lingkungan ini
adalah masalah kita bersama, untuk itu selaku insan manusia yang bertanggung
jawab dan memegang teguh konsep keseimbangan alam, maka sudah sepantasnya kita
menjaga dan merawat lingkungan, mulai dari lingkungan tempat tinggal kita
sehingga nantinya akan tercipta lingkungan yang sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar